cover
Contact Name
-
Contact Email
jurnal.fib@ugm.ac.id
Phone
+62274513096
Journal Mail Official
deskripsi.fib@ugm.ac.id
Editorial Address
Department of Languages and Literatures, Building R. Soegondo, second Floor, Sosiohumaniora Street No. 1, Bulaksumur, Universitas Gadjah Mada
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Deskripsi Bahasa
ISSN : 26157349     EISSN : 26866110     DOI : https://doi.org/10.22146
Deskripsi Bahasa [DB] merupakan jurnal untuk menyebarluaskan hasil penelitian atau pemikiran bahasa yang diterbitkan sebanyak 2 nomor dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan Oktober oleh Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya UGM bekerja sama dengan Forum Linguistik. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ini difokuskan pada bidang linguistik deskriptif, linguistik sosial, dan penerjemahan. Dosen, mahasiswa, dan peneliti bahasa diharapkan dapat memanfaatkan jurnal ini untuk berbagi pengetahuan hasil penelitian atau pemikirannya. DB mencakup naskah luaran kegiatan penelitian dengan kajian khusus linguistik.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2022): 2022 - Issue 2" : 7 Documents clear
Makna Humor Sarkasme yang Ada di Teks Sumber Berbahasa Inggris dan Teks Sasaran Berbahasa Indonesia dalam Film Borat Ghustiva Liani
Deskripsi Bahasa Vol 5 No 2 (2022): 2022 - Issue 2
Publisher : Department of Languages and Literature, Faculty of Cultural Sciences, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/db.v5i2.5722

Abstract

Makna yang terkandung dalam ujaran sarkasme terdiri dari dua, yaitu makna humor dan menghina. Kedua makna tersebut dapat ditemukan dalam film Borat yang telah meraih banyak penghargaan. Bagi penonton di negara asal film tersebut tidaklah masalah dalam menangkap makna humor berbalut sarkasme, namun tidak bagi penonton di Indonesia terutama yang kemampuan bahasa Inggrisnya tidak memadai sehingga mereka sangat bergantung pada teks terjemahan film dengan harapan humor sarkasme yang ada di teks sumber (TSu) tersampaikan atau sama persis di teks sasaran (TSa). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persamaan dan perbedaan antara makna humor sarkasme yang ada di TSu berbahasa Inggris dengan makna yang dihasilkan dari penggunaan strategi penerjemahan yang ada di TSa berbahasa Indonesia pada film Borat. Teori yang digunakan adalah teori makna humor sarkasme milik Elizabeth Camp (2011) dan strategi penerjemahan dalam subtitling milik Teresa Tomaszkiewicz (1993). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data humor sarkasme dijaring berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan (teknik simak catat) lalu dianalisis menggunakan metode deskriptif komparatif untuk mengetahui persamaan dan perbedaan makna antara yang ada di TSu dan TSa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna humor sarkasme di TSu telah dihilangkan dan dinetralkan di TSa. Alhasil, efek komedi dalam film tersebut tidak dirasakan oleh para penonton berbahasa Indonesia. Penelitian ini merekomendasikan subtitler agar lebih mengoptimalkan sisa karakter dalam baris subtitle, misalnya dengan menambahkan tanda hubung, tanda baca, dan kata tambahan lainnya guna mempertahankan humor sarkasme yang ada dalam film Borat.
Variasi Leksikon Ranah Ngaji di Pondok Pesantren Al- Munawwir Krapyak Yogyakarta: Kajian Linguistik Antropologis Badi'atus Solichah
Deskripsi Bahasa Vol 5 No 2 (2022): 2022 - Issue 2
Publisher : Department of Languages and Literature, Faculty of Cultural Sciences, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/db.v5i2.5723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan variasi leksikon yang ada di pondok pesantren yang mana Pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta menjadi lokasi objek penelitian ini. Pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak merupakan salah satu pondok pesantren yang memiliki beragam fokus program sehingga ditemukannya variasi leksikon yang menunjukkan ranah ngaji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode gabungan antara teori metode penelitian dan pengembangan (research and development) dalam bidang sosial oleh Sugiyono (2022) yang kemudian dilengkapi dengan metode etnografi oleh James P. Spradley (2006) dan metode penelitian bahasa oleh Sudaryanto (2015). Ada tiga tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian, yaitu tahapan pengumpulan data yang dilaksanakan dengan observasi partisipasi aktif dan wawancara terbuka, kemudian tahapan analisis data, dan yang terakhir adalah tahapan penyajian hasil analisis data yang dilakukan secara informal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ranah ngaji itu tidak selalu mendalami Al-Qur’an, namun juga segala kitab yang mana menghasilkan ilmu pengetahuan keagamaan.
Cerminan Pandangan Kehidupan dalam Leksikon Khas Tatah-Sungging Wayang Kulit di Dusun Gendeg Sintaningsih Utami
Deskripsi Bahasa Vol 5 No 2 (2022): 2022 - Issue 2
Publisher : Department of Languages and Literature, Faculty of Cultural Sciences, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/db.v5i2.5725

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk leksikon khas bahasa Jawa dalam pembuatan wayang kulit gaya Yogyakarta di dusun Gendeng dan menjelaskan hubungan pemakaiannya dengan cara pandang perajin wayang kulit gaya Yogyakarta di Dusun Gendeng dengan pendekatan linguistik antropologis. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi partisipasi dan wawancara. Data penelitian berupa leksikon khas dianalisis dengan untuk menentukan bentuk dan makna khas dari leksikon dan menginterpretasikannya. Interpretasi makna dilakukan dengan melakukan wawancara dengan anggota komunitas dan ahli. Hasil penelitian menunjukkan adanya berbagai leksikon khas yang memiliki bentuk satuan lingual morfonemis dan non-morfonemis. Makna dari setiap satuan lingual leksikon berhubungan dengan pola pengamatan para pengrajin akan alam sekitarnya. Penggunaan leksikon-leksikon tersebut menunjukkan adanya nilai-nilai sosial, kebudayaan dan sistem keilmuan yang dipahami dan dipelihara oleh para perajin tersebut yang terkait dengan keadaan ekologis, geografis, dan sistem perekonomian tradisional yang mencerminkan harmoni kehidupan di masyarakat.
Kajian Etnografi Komunikasi pada Bentuk Sapaan Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Rangga Hafidin
Deskripsi Bahasa Vol 5 No 2 (2022): 2022 - Issue 2
Publisher : Department of Languages and Literature, Faculty of Cultural Sciences, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/db.v5i2.5753

Abstract

Setiap kelompok sosial memiliki ciri-ciri tersendiri berupa sistem yang berlaku, mulai bahasa hingga bentuk sapaan. Himpunan Mahasiswa Islam sebagai salah satu kelompok sosial yang berbentuk organisasi mahasiswa juga memiliki beragam bentuk sapaannya tersendiri. Bentuk sapaan yang ada di HMI merupakan bentuk yang arbiter dan sebagian besar tidak dilegalisasikan oleh konstitusi yang berlaku di dalam organisasi. Peneliti melihat, mendengar dan merasakan bahwa bentuk-bentuk sapaan yang ada di HMI tidak hanya memiliki makna sapaan biasa, melainkan memiliki maksud lebih dari sapaan tersebut sesuai tujuan dan konteks yang disampaikan oleh penuturnya. Tujuan penelitian ini untuk mengklasifikasikan dan mendeskripsikan masing-masing bentuk sapaan yang lumrah terdengar di antara para kader HMI. Peneliti menjadikan pandangan Gumperz dan Hymes sebagai pijakan analisis yang mengatakan bahwa etnografi komunikasi merupakan metode atau teori yang memandang pola-pola komunikatif sebagai bagian dari perilaku dan pengetahuan kultural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cakap teknik cakap semuka dengan teknik lanjutannya metode reflektif-introspektif untuk mengumpulkan data. Dari penelitian yang peneliti lakukan ini peneliti mengklasifikasikan sapaan yang ada di HMI menjadi tujuh jenis sapaan yaitu Sapaan Formal, Sapaan Menggula Formal, Sapaan Mendaifkan, Sapaan Menggula Mendaifkan, Sapaan Keakraban, Sapaan Menggula Keakraban, dan Sapaan Mendaifkan Keakraban.
The Terms of Types, Principles, and Hierarchy of Abdi Dalem of Ngayogyakarta Hadiningrat Palace as the Identity of the Speaker Ria Yuliati
Deskripsi Bahasa Vol 5 No 2 (2022): 2022 - Issue 2
Publisher : Department of Languages and Literature, Faculty of Cultural Sciences, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/db.v5i2.5827

Abstract

Language symbolizes the identity of the speakers, including the Javanese language used in Ngayogyakarta Hadiningrat Palace. Ngayogyakarta Palace as a speech community maintains its identity by continuing to use Javanese language in their terms and everyday language. Research on Javanese language in Ngayogyakarta Palace is very important to preserve the local language, as well as the identity of the speech community. One of the typical Javanese languages in the Palace is the terms about Abdi Dalem. This study aims to: 1) describe the types, principles, and hierarchies of Abdi Dalem of Ngayogyakarta Hadiningrat Palace, 2) describe the meaning of the terms of Abdi Dalem's types, principles, and hierarchies. This research is a qualitative research. The research data collection techniques are: 1) identification of research sites or individuals, 2) observation, , 3) literature study, 4) interviews5) audio or visual data collection. The data analysis techniques are 1) preparing data, 2) reading the data, 3) giving data code, 4) describing people/communities and categorizing themes, 5) representing descriptions and themes in qualitative narratives, 6) interpretating or giving the meaning of data. From the research that has been done based on gender, there are two kinds of Abdi Dalem of Ngayogyakarta Hadiningrat Palace, namely Abdi Dalem Kakung and Abdi Dalem Putri/Keparak. Based on their origin there are Abdi Dalem Punakawan Caos, Punakawan Tepas, and Abdi Dalem Kaprajan. The principles of Abdi Dalem of Ngayogyakarta Palace are nyawiji, greget, sengguh, ora mingkuh. The hierarchy of Abdi Dalem of Ngayogyakarta Palace from the lowest level is Jajar, Bekel Anom, Bekel Sepuh, Lurah, Penewu, Wedono, Riya Bupati, Bupati Anom, Bupati Sepuh, Bupati Kliwon, Bupati Nayoko, and Pangeran Sentana. The terms regarding the types, principles, and hierarchy of Abdi Dalem have their respective meanings. These terms use lexical typical Javanese language and not the Indonesian national language to preserve and maintain their social identity as a Javanese language-speaking community of residents of Ngayogyakarta Palace.
Perubahan Sapaan di Kalangan Remaja (Studi Kasus Sapaan pada Film Remaja Indonesia tahun 1977-1979 dan 2019-2021) Ifa Rolyna
Deskripsi Bahasa Vol 5 No 2 (2022): 2022 - Issue 2
Publisher : Department of Languages and Literature, Faculty of Cultural Sciences, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/db.v5i2.5847

Abstract

Artikel ini dimaksudkan untuk mengungkap beberapa hal terkait perubahan bahasa Indonesia khususnya dalam bentuk kata sapaan yang digunakan oleh remaja Indonesia. Untuk mendapatkan data yang menggambarkan masa yang berbeda, maka data diambil dari dialog film pada dua kelompok masa yaitu masa 1977-1979 yang mewakili era masa lalu dan masa 2019-2021 yang mewakili era sekarang. Sapaan yang digunakan oleh remaja Indonesia menunjukkan adanya situasi bertahan dan situasi berubah. Bentuk sapaan remaja yang bertahan adalah bentuk yang digunakan dalam kekerabatan, persahabatan, hubungan dengan pekerja di rumahnya, guru di sekolah dan orang yang tak dikenalnya sedangkan perubahan tampak pada kemunculan kosakata baru dan hilangnya beberapa kosakata lama. Perubahan tersebut terjadi karena faktor perubahan gaya hidup, perubahan sistem pendidikan, perubahan pola asuh dalam keluarga, dan perubahan tren di masyarakat.
Relevansi Adjektiva Human Propensity dalam Bahasa Jawa sebagai Cerminan Pandangan Hidup Manusia Jawa Farida Nuryantiningsih
Deskripsi Bahasa Vol 5 No 2 (2022): 2022 - Issue 2
Publisher : Department of Languages and Literature, Faculty of Cultural Sciences, UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/db.v5i2.5849

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan adjektiva human propensity dalam bahasa Jawa yang mengacu pada karakter baik manusia Jawa sebagai cerminan pandangan hidup manusia Jawa. Karakter manusia Jawa yang menjadi pondasi hidup, yaitu nrima ‘menerima’dan rasa rumangsa. Rasa rumangsa merupakan bentuk mawas diri atau endapan rasa yang mencoba melihat diri sendiri dan orang lain. Dalam leksikon adjektiva human propensity ada leksikon-leksikon yang menyifati karakter baik manusia Jawa. Karakter baik adalah tolok ukur pandangan hidup bagi orang Jawa untuk mencapai ketenangan, ketenteraman, dan keseimbangan batin. Artikel ini menggunakan teori adjektiva dan etnosemantik sebagai landasan pijakan. Data dalam penelitian ini berupa adjektiva human propensity bahasa Jawa yang mengacu pada karakter baik manusia Jawa. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari dari kamus Baoesastra Djawa karangan Poerwadarminta dan Kamus Bahasa Jawa dari tim Balai Bahasa Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik dasar teknik sadap dan teknik lanjutan berupa teknik simak dan teknik catat. Data yang sudah terkumpul dan terseleksi dari sumber data dianalisis dengan menelaah makna leksikal dan makna sosial.

Page 1 of 1 | Total Record : 7